Rabu, 24 Februari 2010

EAST JAVA’S WONDERFULL CULTURE


EAST JAVA’S WONDERFULL CULTURE


Jawa timur ternyata menyimpan banyak pesona wisata yang enggak kalah seru disbanding dengan propinsi lainnya di indonesi lohhh…
Nahhh kali ini kita akan mengenal peninggalan leluhur disana.



CANDI PENATARAN
Letaknya di desa panataran, kecamatan Nglegok,kabupaten Blitar, propinsi Jawa Timur. Dari pusat kota Blitar kurang lebih 12 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan kalu naik motor. Sir Thomas Stamford raffles menemukan candi ini di lereng Barat-daya gunung kelud pada ketinggian 450 meter dari permukaan air laut. Disbanding dengan candi-candi lainnya di jawa timur, candi penataran adalah satu-satunya kompleks percandian yang terluas dan termasuk lengkap unsur-unsurnya. Candi ini punya pintu utama yang dijaga dua buah arca yang wajahnya menakutkan bernama Dwaraphala yang dikalangan masyarakat Blitar terkenal denag sebutan “Mbah Bodo”


KARAPAN SAPI DI MADURA
Madura tidak hanya terkenal denagn satenya tapi juga budaya karapan sapinya yang sangat dilestarikan di pulau ini. Dan karapan sapi ini wajib di tonton. For youth info , karapan sapi ini udah ada sejak XV masehi lohh!! Ckckckckc..
Di perlombaan ini sepasang sapi menarik semacam kereta dari kayu. Pasangan sapi dikendalikan joki dari kereta tersebut. Sapi-sapi ini dipacu dan diadu cepat denagn pasangan sapi lain. Trek pacuan biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit. Karapan sapi ini bukan lomba pacuan biasa, acara ini cukup bergengsi buat masyarakat madura. Pemilik sapi karapan bakal merasa status sosialnya terangkat jiak sapnya bisa menjadi juara. Yang khas dari acara karapan sapi ini adalah opening ceremony nya dimana sapi yang ikut lomba diarak mengelilingi arena pacuan diiringi gamelan madura. Saronen yang menonjolkan perpaduan bunyi gendang,trompet dan gong yang disertai tarian. Para pemusik saronen ini memang sengaja isewa oleh para pemiliki sapi terutama buat menyemangati joki dan sapi-sapinya sebelum karapan dimulai.


SAPI SONO
Masih di madura yang masyarakatnya sadar banget kalau budaya mereka berpotensi besar jadi salah satu alas an berwisata kesana. Budaya yang satu ini masih nggak jauh-jauh dari sapi.
Yappp!! Sapi sono adalah kontes kecantikan sapi-sapi betina. Kebayang nggak sihh 24 pasang sapi-sapi betina dari ebrbagai umur dihiasi seperti ratu kecantikan dengan dandanan yang total banget. Mulai dari kain beludru merah dan kuning,kayu ukir,dan nggak ketinggalan lonceng kecil sebagai cirri khas sapi atau biasa disebut dengan klinthingan. Yang mendandanisapi-sapi ini disebut Tongkok. Nggak Cuma dandan aja, para sapi ini juga harus jalan layaknya model runway sepanjang 25 meter diiringi musik saronen. Kategori penilainnya meliputi gerakan,busana,penampilan. Penilaian terbaik diberikan pada epasang sapi yang berjalan lurus serasi antar gerakan kaki. Setelah itu sepasang sapi harus naik panggung yang terbuat dari papan dengan menginjakkan dua kaki depannya diatas papan. Tepat dibibir papan kayu, dua kaki depan sepasang sapi harus serasi diam nenunggu penilaian dewan juri.
Kalau kaki nggak pas menginjak papan panggung penilaian bisa berkurang dan kalau sepasang kaki depan sapi bergerak-gerak enggak tenang penilaian juga akan berkurang.


BATIK MOJOKERTO
Nuansa majapahit sangat kental di kota mojokerto,kota seluas 16,46 kilometer persegi ini memang pas kalau disebut sebagai kota budaya. Karena warisan budaya sangat dijaga di sini. Mulai dari candi,makam raja majapahit dan yang wajib dikoleksi atau oleh-oleh adalah batik mojokerto.
Batik warisan leluhur ini punya corak khas yaitu motif buah mojo. Meskipun begitu pengrajin batik tidak hanya terpaku pada buah mojo aja, mereka memodifikasi bentuk buah mojo ini sehingga hasilnya lebih variatif. Sayangnya sekitar tahun 1992-an Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) udah menetapkan motif-motif yang harus digunakan pengrajin batik di Mojokertoseperti motif koro rentrng, pring sedapur, Rawan Inggek,, Bunga Matahari, Sisik Grising dan Merica Bolong.
Meski begitu pengrajin tetap membuat batik bermotif buah Mojo soalnya selai karena permintaan konsumen, mereka berpikir dimana lagi orang mendapatkan batik motif buah Mojo kalau nggak di Mojokerto.


TARI TOPENG
Di kota Malang ternyata nggak Cuma apel aja yang jadi ciri khas. Ada juga tarian yang menjadi cirri khas kota Malang, yaitu tari topeng. Tari yang diperkirakan udah ada di abad 20-an ini merupakan perpaduan antara budaya jawa Tengah dan Jawa Timur, jadi gerakan tarinya dinamis. Musik yang mengiringinya pun perpaduan antara musik etnik Jawa, Madura dan Bali. Tari topeng ini melambangkan sifat manusia, nggak heran kalau banyak model topeng yang menggambarkan situasi yang berbeda-beda seperti menangis,tertawa,sedih,malu dan masih banyak lagi. Nah kalau kita ingin mengkoleksi topeng-topeng itu, kita bisa datang ke JL. Mangun Dharma Tulus besar tumapang, Malang. Disana ada pengrajin yang udah ahli dalam membuat topeng dan menjaulnya sebagai souvenir dengan harga yang terjangkau.





Olga! Girl’s magazine
Edisi 76/IV

0 komentar:

Posting Komentar