Rabu, 24 Februari 2010

CERPEN

TISSUE

Mira masih mematung di rak bagian tissue. Seperti orang dihipnotis, yang enggan beranjak sedikitpun. Kalupun bergerak itu juga kalau tanggannya mengambil tissue-tissue yang dianggapnya menarik. Satu persatu tissue dilihat nya dan dipandanginya. Desain-desain yang cathchy dan imut dipihnya satu persatu.
“Aku bingung, semuanya lucu-lucu,”bisiknya dalam hati, sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“MIRAAAAAA!!!!!!!!”, tiba-tiba dari arah berlawanan mama Mira tergesa-gesa memanggilnya dengan suara melengking dan membuat semua pelanggan menoleh kearah mereka.
“Kamu kemana aja?!mama udah muter-muter nyari kamu di tiap rak, ternyata kamu disini! Ini bukan mini market, tapi hypermart, luasnya minta ampun!”
Mira yang tiba-tiba dapat serangan mendadak, karuan saja menutup mukanya yang malu dengan tumpukan tissue yang ada ditangannya. “Aduh, mama, jangan teriak-teriak gitu dong, maluuu… lagian biasanya juga aku selalu lama di rak tissue,” katanya membela diri.
Tapi mama yang terlanjur gondok, karena dibuat mandi keringat, tetap nggak terima. “Mama tuh udah setengah jam muter-muterin swalayan ini. Itu bukan waktu yang sebentar!” cecar mama-nya. “Ayo cepat! Bentar lagi sore, mama harus masak buat papamu.”
“Iya,iya,beres,nyah!” seru Mira sambil membawa segepok tissue yang ada ditangannya. Mama terheran-heran dibuatnya.
“Buat apa tissue sebanyak itu? Mau kamu jual lagi?”
“Nggak, buat aku sendiri. Aku kan udah nganterin mama, boleh dong minta beliin sesuatu,” ujar Mira nggak kalah argument. Mama cuma pasrah saja lihat Mira meletakkan tissue-tissuenya di trolly.
Nggak tahu kenapa, Mira doyan banget mengoleksi tissue. Tapi tissue yang gedenya sepocket, bukann yang buat makan. Kalau itu mah, mau buka catering dong! Pokoknya, setiap ada tissue yang desaninya lucu. Mira nggak segan-segan merogoh kocek untuk membelinya. Seperti hari ini saja di hypermart, Mira beli tissue sampai 10 biji.! Ckckckkckck..
“Mira tuh orangnya mellow banget. Setiap ada sesuatu yang bikin sedih, kayak nonton film sedih, baca novel sedih, lagu sedih, atau lihat korban bencana alam, dia pasti menangis tersedu-sedu,” begitu kata mamanya kepada tante nina, yang heran kenapa Mira ‘doyan’ banget sama tissue. “kalau udah gitu, tissue koleksinya bisa dipakai sampai habis-habisan,” tambah mamanya lagi.
Makanya nggak heran kalau disetiap tasnya, pasti ada tissue, dan pasti ada seonggok tissue. Buat Mira, tissue is a must! Nggak boleh tertinggal atau lupa bawa. Dan Mira juga doyan pamer tissue sama teman-temannya. Walaupun temannya juga nggak ada yang nafsu, sama yang namanya tissue. Paling mereka suka minta tissue Mira, buat ngelap ingusnya (yucks!), atau bersihin permen karet yang terlanjur keinjek! Teganya mereka sama tissuenya Mira.
Mira lagi sesunggukan di depan tv, film kesayangannya, titanic lagi di putar full di tv swasta. Walaupun udah 10 kali nonton tetap aja air matanya enggak bisa dibendung, mengalir bagai air bah.
I jump you jump….
“huhuhuhuhuhu……..adegan ini adegan paling romantis sepanjang masa, huhuhuhu…..ini adegan favoritku,cil,” ujarnya kepada ucil, kucing angora kesayangannya. Si ucil yang memang nggak ngerti apa yang diomongin Mira, Cuma ngejilat-jilat bulunya. Tissue udah banyak berserakan di bawah sofa, depan tv. Mira nggak memperdulikan orang rumah yang wira-wiri di situ.
“wey, cewek melankolis!”
Mira nggak mendengar seruan kakaknya yang memanggilnya dari belakang. Dia masih serius nontonin si mas Leonardo Dicaprionya.
“wey bolot!!!”serunya serata memukul bahu Mira.
Ternyata Mira lebih bisa mendengar kalau dipanggil bolot!”apaan sih lo,kak! Ganggu konsentrasi gue aja!”
“yeeee… dasar lo cewek cengeng! Tadi Mickey telpon tuh, katanya lo mau diajak nonton film.”
“dah tau! Tadi dia udah sms,”ujar Mira masih dengan suara parau.
“lah, gue mah cuma nyampein amanat doing. Dadahhh cewek melankolissss……”ujar kakaknya sambil mengasih bonus cubitan di pipi Mira.
“oucchh! Aduuhhh sakit o’on! Dasar lo kura-kura ninja!” ujar Mira sambil kesakitan. Yang ada tangisannya jadi dua kali lipat. Nangisin mas Leo dan nyeri di pipinya!.
************************
Mira baru dua bulan jadian sama Mickey, salah satu cowok teman sekelasnya. Satu kelas di SMU Teladan dan sama-sama kelas 2. hari ini Mickey ngajak Mira nonton bioskop di 21. film kesukaan Mira, genre drama mellow gitu. Judulnya LOVE film yang romantis sekaligus menguras air mata, yang wajib ditonton buat pasangan yang lagi jatuh cinta waktu itu.
“gue harus siapin tissue sebanyak-banyaknya nih. Bakal ada banjir air mata,”katanya. Dan dimasukkannya tissue bergambar Winnie The pooh ke dalam tasnya. Kayanya dua pocket cukup,batinnya.
Dan berangkatlah Mira ke 21 di daerah Semanggi. Dijemput Mickey pakai Honda jazz nya. Sesampainya di bioskop antrian terlihat penuh dan membludak. Kebetulan karena hari ini adalah hari sabtu. Mira mencoba menggandeng tangan Mickey dengan mesra. Tapi sepertinya Mickey lagi nggak mood hari ini. Merespon tangan Mira sedikitpun nggak!. Mira juga bingung, tapi karena dia ‘kebelet’ banget pengen nonton LOVE, ya dimaklumi aja.
Baru setengah film main, Mira udah mulai bermandikan air mata. Tissuenya udah mulai basah satu persatu. Mickey yang lihat Cuma heran. Sebenarnya Mickey malu lihat ceweknya mellow gitu. Apalagi secara nggak langsung membuat penonton yang disebelahnya pada merhatiin. Tapi Mira nggak peduli.
“ssssttttt…. Udah,udah…. Ini kan Cuma film,” ujar Mickey menenangkan Mira.
“iya,,huhuhuhuh…. Tapi ceritanya sedih banget… ternyata Bella punya penyakit kanker, makanya dia selalu menghindar dari Irwansyah. Huhuhuhuhu” katanya.
Mickey Cuma tersenyum kecut, mendengar jawaban Mira.
“dasar, cewek yang aneh.nggak lagi-lagi deh ngajak Mira nonton film cengeng begini,”bisiknya dalam hati. Mickey udah nggak konsen ngeliat filmnya, gara-gara Mira nangis sesenggukan gitu. Dan ini bukan sekali dua kali alias nggak kehitung. Orang-orang disebelahnya juga udah pada pindah, karena terganggu dengan ‘gaya’ nangisnya si Mira. Dan Mickey lebih asyik sms-an sama teman-temannya daripada ngeliatin Mira yang nangis ga jelasss…
Mira yang mulai dicuekkin, jadi sewot sendiri.”kamu lagi sms-an sama siapa sich, yang? Kok daritadi serius banget?”Tanya masih dengan suara parau.
“nggak, aku ke toilet dulu ya,mau pipis,”ujar Mickey sambil ngeloyor pergi.
Mira mengnangis sendiri dibarisan tempat duduk yang sendiri juag. Anehnya dia tetap menagis tersedu-sedu walaupun secara nggak langsung mengusir semua orang di dekatnya termasuk Mickey.
Setengah jam berlalu, dan Mickey belum balik juga . “iiihhhhh Mickey kemana sih?”ujarnya dengan suara pelan. Mira menelpon Mickey tapi hpnya nggak aktif. Pengen keluar nyari Mickey tapi sayang nanti ada adegan seru yang dilewatinnya. Yang ada, dia cuma bertahan sendirian. Sampai film selesai Mickey belum balik juga. Mira mulai khawatir takut-takut kalau Mickey diculik orang. Makanya belum sampai ending title muncul, Mira udah ngeloyor pergi.
Diantara keramaian pengunjung 21, Mira mencari-cari sosok Mickey. Tapi sepertinya Mickey pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Dari yang penasaran sampai bosen nyari Mickey,tapi nggak ketemu-ketemu juga.
“kemana sih Mickey! Jahat banget ninggalin aku ditengah film”. Katanya sambil kesel..hufft. cowok itu udah membuat nya marah! Dirogoh-rogoh tasnya untuk mencari tissue, tapi ternyata habis, bersamaan dengan isak tangisnya di bioskop tadi. Kayaknya gue kualat sama mama.kemarin dia nyari-nyari gue, sekarang gue yang kena, pikirnya. Mira akhirnya mencari keluar 21. keluar dari bioskop nggak sengaja Mira melihat sosok Mickey yang saat itu pakai baju polo shirt. Diantara keramaian Mira melihat Mickey dan langsung bergegas memanggilnya. Tapi belum sempat memanggilnya, suaranya seperti tersangkut di tenggorokan. Jantungnya mendadak berhenti. Kerumunan orang-orang lalu lalang. Makin membuatnya sakit kepala, ketika melihat Mickey menggandeng cewek lain. Dan cewek itu adalah Tania, teman sekelasnya.
Mira mencoba merogoh-rogoh tasnya untuk mengambil tissue. Tapi dia lupa kalu tissuenya udah nggak bersisa,karena ‘banjir air mata saat nonton LOVE tadi. Air matanya udah terlanjur berjatuhan. Pantas daritadi Mickey serius smsan ,ternyata dia janjian sama Tania,batinnya. Dengan langkah seribu, Mira meninggalkan tempatnya dan berlarian secepat mungkin tanpa memperhatikan pengunjung yang melihatnya.
*********************************

Lagu anugerah terindah yang pernah kumiliki, Sheila on 7 yang menjadi soundtrack LOVE terus mengiang-ngiang di kepala Mira. Hatinya sakit,kecewa dan benar-benar luluh lantak. Benar-benar matching sama lagunya. Mira nggak peduli sudah berapa pocket tissue yang dai habiskan malam itu. Tissue bisa dibeli, tapi cinta nggak. Begitu pikirnya. Dan Mira sudah terlanjur cinta sama Mickey.
Maafi aku,tadi ninggalin kamu di bioskop. Sebenarnmya udah lama aku pengen mutusin kamu, tapi nggak tahu caranya. Ngeliat kamu nonton film mellow aja nangisnya kayak gitu, gimana kalau aku mutusin langsung? Maafin aku ya… tapi aku nggak mau punya cewek secengeng kayak kamu. Peace and hugs.
Mickey.
“HUAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!”, tangis Mira meraung sejadi-jadinya setelah menerima sms dari Mickey. Mira teruusss menangis dan membuang satu persatu tissuenya dengan air matanya. Stock tissue yang ada di lemari, udah dikeluarin semuanya. Yang ada di rak juga.
“MAAMAAHHHHHH………..TISUUUKUUUUUU HABISSSSSS!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”, suara tangisan Mira melengking jelas di seluruh ruangan. Dan mama dengan secepat kilat membawa tissue makan yang ada di dapur dan setumpuk handuk kecil, barangkali tissuenya masih kurang.
“nih,tissue mama juga habis!pakai yang ada aja,”ujar mamanya dengan santai.
“HUUUUUUAAAAAA…….HUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAAA……. MIIIIIICCCCCKEY JAHAAAAAAAAAAAAAAAAAAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hhi hhi Mira oh, Mira………….
***

0 komentar:

Posting Komentar